Taraman, Sragen — Kelompok 182 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen membantu Pemerintah Desa Taraman dalam membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Kegiatan yang dilaksanakan pada 5 Agustus 2024 ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang ada.
Dosen Pembimbing KKN, Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc ,menyampaikan bahwa pembentukan FPRB ini sejalan dengan visi universitas dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya dalam bidang mitigasi bencana. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Saya bangga melihat semangat dan dedikasi dari mahasiswa KKN Kelompok 182 dalam menjalankan program ini,” ujar Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Rheza Firmansyah Gautama, juga menyatakan harapannya agar program ini memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Desa Taraman. “Kami percaya bahwa FPRB ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Dengan dukungan dari BPBD Sragen dan Pemerintah Desa Taraman, kami yakin program ini akan berhasil dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan pembentukan FPRB ini mencakup berbagai pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat, mulai dari pemahaman dasar tentang jenis-jenis bencana, hingga simulasi tanggap darurat. Melalui forum ini, diharapkan masyarakat Desa Taraman dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Kepala Desa Taraman, Anang Cahyono S.Psi , menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini. “Pembentukan FPRB merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola risiko bencana. Kami berterima kasih kepada KKN UNS dan BPBD Sragen atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa,” ujarnya.
Ketua KKN Kelompok 182, Arif Apriliansah, menyampaikan kata penutupnya dengan penuh harapan, “Kami sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari upaya penting ini. Kami berharap FPRB yang telah terbentuk dapat terus berfungsi dengan baik dan menjadi contoh bagi desa-desa lain. Semoga apa yang telah kami lakukan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Taraman. “