Pada hari Senin, 22 Juli 2024 pukul 16.00 WIB. Kelompok 256 dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan kegiatan sosialisasi di RW 1, Kelurahan Tegalharjo, dengan fokus pada penerapan teknik penanaman vertikultur dan budidaya apotek hidup. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu warga setempat dalam mengatasi tantangan bercocok tanam di lahan yang terbatas.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) telah berkontribusi secara aktif dalam mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Tegalharjo, Surakarta. Kegiatan ini berlangsung di wilayah RW 1-6 sejak awal penempatan mahasiswa KKN di daerah tersebut.
Kegiatan KKN Kelompok 256 tidak hanya fokus pada penerapan teknik vertikultur dan budidaya apotek hidup, tetapi juga mendukung tujuan lomba PHBS Tingkat Kota Surakarta. Lomba PHBS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Teknik vertikultur dan apotek hidup diimplementasikan guna meningkatkan kebiasaan berkebun yang sehat, mengurangi ketergantungan pada produk pasar, dan memperbaiki kualitas lingkungan sekitar.
Teknik vertikultur adalah metode bercocok tanam yang memanfaatkan ruang vertikal untuk menanam berbagai jenis tanaman, sehingga sangat cocok untuk area dengan lahan terbatas. Dengan menggunakan media tanam yang diletakkan pada dinding atau struktur vertikal lainnya, teknik ini memungkinkan pengoptimalan ruang tanpa mengorbankan hasil panen.
Salah satu anggota KKN 256, yakni Dyah Maharani merupakan penanggung jawab pada program kerja “Sosialisasi Pemanfaatan Teknik Vertikultur Sebagai Upaya Bercocok Tanam di Lahan yang Sempit”. Pada kegiatan tersebut, anggota KKN UNS Kelompok 256 memberikan pelatihan dan bimbingan kepada warga mengenai cara membuat dan merawat sistem vertikultur. Pelatihan ini meliputi sosialisasi dan demonstrasi penanaman vertikal, pemilihan media tanam yang tepat, serta teknik penyiraman dan pemupukan yang efisien.
Para peserta juga diajak untuk langsung mempraktikkan teknik ini dengan bantuan dari anggota kelompok. Mereka membuat beberapa unit sistem vertikultur menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mudah didapat, seperti botol plastik bekas dan papan kayu. Selain itu, mereka juga diberikan pengetahuan tentang pemilihan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam secara vertikal, seperti sayuran daun dan herba.
Keterlibatan mahasiswa KKN UNS dalam lomba ini tidak hanya sebatas partisipasi, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam peningkatan kualitas lingkungan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PHBS. Selama periode KKN, mahasiswa tidak hanya melakukan sosialisasi, tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendorong warga untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, mahasiswa KKN UNS juga menginisiasi program apotek hidup yang dikepalai oleh salah satu anggota KKN 256 UNS, yakni Zahroh Fathkiyatul. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat dengan cara menanam tanaman obat dan bumbu dapur di pekarangan rumah warga. Tanaman seperti jahe, kunyit, temulawak, dan serai, yang memiliki khasiat kesehatan, ditanam dan dirawat secara bersama-sama oleh warga.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberdayakan kesehatan masyarakat melalui tanaman apotek hidup, mengedukasi masyarakat terkait jenis tanaman untuk kepentingan kesehatan, sekaligus untuk mendukung kegiatan lomba PHBS.
Keberadaan apotek hidup ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, karena selain mempercantik lingkungan, program ini juga memberikan manfaat langsung bagi kesehatan warga. Dengan adanya apotek hidup, mereka tidak hanya lebih mudah mendapatkan tanaman obat, tetapi juga lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang alami.
Hasilnya, Kelurahan Tegalharjo berhasil meraih juara 1 dalam lomba PHBS tingkat Kota Surakarta. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari sinergi antara mahasiswa KKN, perangkat kelurahan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni.
Masyarakat setempat menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi mahasiswa KKN UNS. “Kami sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN yang telah memberikan edukasi dan motivasi kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Tanpa kerjasama yang baik, prestasi ini tidak mungkin dapat diraih,” ujarnya.
Kemenangan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kelurahan-kelurahan lain untuk terus menggalakkan PHBS dan melibatkan generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Respon dari warga sangat positif. Mereka merasa terbantu dengan solusi ini karena teknik vertikultur dan apotik memungkinkan mereka untuk memanfaatkan ruang sempit di pekarangan rumah mereka dengan lebih efektif. Warga berharap teknik ini dapat meningkatkan hasil panen mereka dan memberikan alternatif yang berkelanjutan untuk bercocok tanam di area perkotaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya KKN UNS untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat dengan memberikan solusi praktis dan berkelanjutan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh warga. Implementasi teknik vertikultur di RW 1, Kelurahan Tegalharjo diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Dengan berakhirnya pelatihan, Kelompok 256 KKN UNS tidak hanya meninggalkan pengetahuan dan keterampilan baru kepada warga, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat, serta mendorong penerapan inovasi dalam pertanian urban.