Klaten – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 128 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Surakarta dengan bimbingan Dr. Asal Wahyuni Erlin Mulyadi, S.Sos., M.PA., berkolaborasi dengan Puskesmas Prambanan dan kader posyandu setempat dalam upaya menekan angka stunting di Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan utama berupa “Rembug Stunting” digelar pada 30 Juli 2024 di Balai Kesenian Desa Pereng, dengan fokus pada ibu hamil dan balita.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Pereng Purwanto S.Pd. yang menekankan pentingnya penanganan stunting sebagai prioritas utama kesehatan di desa tersebut. Berdasarkan laporan kader posyandu, ditemukan 13 kasus gizi buruk dan stunting di Desa Pereng, sementara terdapat satu kasus Tuberkulosis (TBC). Meskipun tidak ditemukan kasus Demam Berdarah (DBD), Penyakit Tidak Menular (PTM), ataupun leptospirosis, masalah stunting tetap menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, melalui kerja sama antara KKN UNS dan Puskesmas Prambanan, masyarakat diundang untuk berdiskusi dan mencari solusi.
Tim KKN UNS 128 menginisiasi diskusi kelompok yang dibagi berdasarkan beberapa kategori, seperti calon pengantin (CATIN), remaja, ibu hamil, dan balita. Setiap kelompok memberikan masukan penting yang membantu dalam merumuskan aksi nyata terkait pencegahan stunting dan peningkatan gizi. Salah satu perwakilan mahasiswa KKN UNS 128 kemudian mempresentasikan hasil diskusi ini, menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam upaya mengurangi angka stunting.
Setelah sesi rembug stunting selesai, tim KKN UNS melanjutkan aksi dengan membuat dan memasang poster edukatif terkait pencegahan stunting di berbagai titik strategis desa. Poster ini berisi informasi penting tentang gizi, pola asuh, dan sanitasi yang dapat membantu mengurangi angka stunting secara efektif.
KKN UNS 128 di bawah bimbingan Dr. Asal Wahyuni Erlin Mulyadi, S.Sos., M.PA., juga menyelenggarakan berbagai program yang mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa secara berkelanjutan. Sebanyak 11 program kerja nyata (KN) diluncurkan, antara lain:
- Cerdas Digital, Melek Teknologi dan Simulasi ANBK Sekolah Dasar: Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital siswa sekolah dasar serta persiapan menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
- Workshop Digital Marketing UMKM: Pelatihan ini membantu para pelaku usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan kemampuan pemasaran digital dan branding menggunakan canva untuk meningkatkan daya saing usaha mereka.
- Pojok Baca Tiga Bahasa: Inisiatif ini menghadirkan sudut baca dengan koleksi buku dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Jawa) guna meningkatkan minat baca di siswa sekolah dasar.
- Kelas Kreatif Aksara Jawa: Kegiatan ini melatih generasi muda dalam menulis dan membaca aksara Jawa, yang menjadi bagian dari upaya melestarikan warisan budaya.
- Gema Gendhing Jawa: Sebuah program yang memperkenalkan dan mengajarkan seni musik tradisional Jawa kepada masyarakat, terutama generasi muda.
- Expo Kebudayaan Pereng Fair: Pameran budaya yang menampilkan berbagai hasil karya masyarakat Desa Pereng dan mempromosikan kekayaan budaya setempat.
- Program Bimbingan Belajar Terpadu: Program ini menawarkan bimbingan belajar bagi siswa dengan fokus pada mata pelajaran penting, guna meningkatkan prestasi akademik mereka.
- Lokakarya Seni Lukis: Kegiatan seni yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa sekolah dasar.
- Sekolah Hijau, Sejuk dan Bebas Sampah: Sebuah inisiatif lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan sekolah yang lebih hijau, bersih, dan ramah lingkungan.
- Kampanye Kesadaran Pencegahan Stunting: Kampanye ini mencakup sesi diskusi bersama kader posyandu dan pembuatan poster edukatif terkait pencegahan stunting yang disebar di berbagai titik strategis di desa.
- Gerakan Senam Sehat: Program ini mengajak masyarakat terutama lansia untuk menjaga kebugaran fisik dengan senam bersama secara rutin.
Dengan adanya berbagai program ini, diharapkan masyarakat Desa Pereng dapat meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya gizi, pola asuh yang baik, sanitasi, serta keterampilan digital dan budaya lokal. Partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat dalam kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu menurunkan angka stunting dan memperkuat ketahanan kesehatan serta budaya di Desa Pereng.