Dengkeng, Klaten – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 130 yang menjalankan program kerja di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Mereka telah berhasil menerapkan program kerja unggulan mereka berupa “Eco-print Aksara Jawa pada Media Totebag”. Program ini menggabungkan kreasi kriya dengan pembelajaran aksara jawa yang tujuannya tidak hanya untuk pengembangan pembelajaran dan praktek eksplorasi saja, tetapi juga menjadi upaya konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Eco-print Aksara Jawa adalah teknik mencetak motif alami dari daun dan bunga ke kain dengan menggunakan teknik tradisional yakni dipukul menggunakan palu kayu, yang dikombinasikan dengan aksara Jawa sebagai ornamen utamanya. Program ini dirancang oleh mahasiswa KKN UNS 130 sebagai bentuk sinergi antara budaya dan lingkungan. Kegiatan ini ditujukan kepada siswa kelas 6 SD N 1 Dengkeng.
Program ini dilaksanakan dalam dua sesi pertemuan. Pada pertemuan pertama pada tanggal 29 Juli 2024, mahasiswa memperkenalkan teknik eco-print, sebuah metode ramah lingkungan yang tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, melainkan memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar desa.
Pada pertemuan kedua tepatnya tanggal 31 Juli 2024, mahasiswa memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya melestarikan budaya lokal, khususnya aksara Jawa. Dalam sesi ini, siswa diajarkan untuk menulis nama mereka menggunakan aksara Jawa dengan bimbingan langsung dari mahasiswa.
“Melalui program Eco-print Aksara Jawa pada Media Totebag, kami berharap para siswa di Desa Dengkeng dapat terus melestarikan budaya Jawa sekaligus peduli terhadap lingkungan. Eco-print ini juga bisa menjadi keterampilan yang bernilai ekonomi bagi mereka di masa depan,” ujar penanggung jawab utama progam kerja tersebut, Tasyafrila Alifah Maudy.
Program ini mendapat sambutan positif dan antusias yang baik dari siswa. Menurut Putra, salah satu siswa yang ikut kegiatan tersebut, program ini menarik karena membuat siswa belajar budaya jawa dan belajar juga tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya alam sekitar dengan baik. “Kami sangat senang dengan program ini kak, semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kami kedepannya.” tambahnya.
Dengan sinergi antara pelestarian budaya dan upaya menjaga lingkungan, mahasiswa KKN UNS Kelompok 130 berharap Desa Dengkeng dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengimplementasikan program yang mengedepankan kearifan lokal dan kelestarian alam.